RSS

Kirim Puisi

Buat temen-temen yg ingin kirim puisi, silahkan tulis puisinya di kolom comment. Hitung-hitung beramal dan berbagi cerita.  Dan siapa tahu, puisi teman-teman dapat bermanfaat bagi oranglain.

Dapet pahala deh….!  Amien….

 

9 responses to “Kirim Puisi

  1. hengki_jek

    27 Maret 2012 at 9:18 pm

    mengapa kau pergi……………
    tinggalkan diriku sendiri disini………
    apa salahku kepada mu…………….
    mengapa kau berpaling………..
    dari diriku yg mencintaimu………
    apa kau tau diriku terlukah……….
    _mengapah kau tegah…………….
    meninggalkan ku sendiri di sini………
    _mengapah kau relah…………
    hancurkan semuah kenangan terindah……..
    mengapah
    by genarision band
    greeting:hengki_jek@yahoo.com

     
  2. Jejak-jejak Hati

    28 Maret 2012 at 3:31 pm

    smoga, mas hengki diberikan kkuatn & ksabaran.
    N’ mendpatkn pengganti yg lebih baik.

    amien…

    mksih mas, sdh mw berbagi….

     
  3. Vadil

    4 April 2012 at 10:43 pm

    Aku seperti sebuah benda antik yang sedang di pajang di toko besar
    Setiap calon pembeli datang dan melihat- lihat
    Suatu hari datanglah seorang wanita cantikk!!!
    Dia melihat semua barang- barang antik di toko itu,
    termasuk aku..
    Aku ingin dia memiliki aku,
    Tapi dia memilih barang antik lain yang terpajang persis di sebelahku
    Dan membawa pulang barang itu dengan penuh suka cita..
    Dia meninggalkan aku di sini…
    Suatu hari datang pengunjung lain dan memilihku..
    Aku berteriak!!
    Aku berharap agar dia tidak membawaku,,
    Karna aku masih punya harapan untuk dia..
    Apakah wanita cantik itu akan datang kembali??? dan memilihku..
    But, akoe hanyalah barang antik..
    Aku tidak bisa melawan takdirku…

     
    • betamanise

      4 April 2012 at 11:37 pm

      kdang, yg knyataan mmg tak selalu spt yg kita harapkan.
      mungkin Tuhan, mmpunyai rencana lain buat kita.
      Ikhlas, sbar dan sllu bersyukur.

      Mksaih mas vadil, udh mau berbgi dgn kita.

       
  4. Nadya Salsabilla Dhea

    30 Juni 2012 at 1:38 pm

    Puisi- Ibu

    Ibu. . .
    Kau selalu ada untukku
    Dimana pun aku berada
    Disitu juga kau berada
    Terutama dihati anak-anak kalian
    Tetapi tak seorang pun yang ingin ditinggal
    oleh ibunya
    Bila kau tak ada pasti rasanya sepi
    Karena kami tak mendengar lagi omelanmu, caki dan maki,
    begitu juga dengan kasih sayangmu selama ini

    Oh, ibu. . .
    Janganlah kau tinggalkan anak-anak yang
    telah kau lahirkan dimuka bumi ini
    Karena kami sangat sayang padamu ibu
    Tapi, kami tak memaksa apabila
    ajal telah datang padamu

     
    • betamanise

      30 Juni 2012 at 3:36 pm

      Puisinya mnyentuh bgt,

      mksih mba nadya, sdh mau berbagi.

       
  5. mruhulessin

    27 Juli 2012 at 3:50 pm

    numpang share gan :

    Berhenti Berpura-pura

    Sebaiknya kita berhenti berpura-pura
    Jika semuanya baik-baik saja
    Pepohonan memudarkan senja
    Tapi tidak nanar di mata kita

    Sebaiknya kita berhenti berpura-pura
    Saling memaafkan
    Jejak kaki kita bersama bak sayap-sayap patah
    Terluka melebihi perihnya kesepian
    Kita sepakat maaf takkan membuat mentari terbit dimalam hari

    Sebaiknya kita berhenti berpura-pura
    Saling mencintai
    Selama rembulan masih bercengkrama dengan bintang
    Kau dan aku sama tahu
    Rasa kita memekik di sudut jalan
    Tak mungkin bisa kembali bersatu

    -Salatiga, 27 Juli 2012-

     
    • betamanise

      22 Februari 2014 at 10:35 pm

      setuju mba, puisinya bgus…

       
  6. ANNISA ILHAMMIZAR

    2 Mei 2015 at 8:12 am

    KARENA DIA KU MATI RASA

    Dia adalah kamu..
    Ada dalam hatiku..
    Dekat dijantungku..
    Nafas tubuhku..

    Dia ciptakan kebebasan rasa..
    Inspirasi ku dalam dunia..
    Imajinasiku dalam cinta..
    Dialah segalanya..

    Tetapi, karena dia..
    Mati seluruh jiwa..
    Gelap terangku tiada warna..
    Jenuhku meniti hari tanpa asa..

    Dia mampu butakan sekejap mata..
    Mampu hidupkan lagi cahaya cinta..
    Menarikku dalam dilema..
    Mengubur hidup rasaku dalam nyata..

     

Tinggalkan Balasan ke betamanise Batalkan balasan